Ketat di Bagian Leher? Mungkin Anda Stres Berlebih!

Image result for tension in neck

Area di mana Anda cenderung merasa stres atau ketegangan terkait kecemasan ada di leher dan bahu Anda. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan nyeri kronis serta masalah kesehatan lainnya.

Untungnya, ketegangan otot di leher dan bahu Anda merespons peregangan, yoga, relaksasi, dan metode manajemen stres lainnya dengan baik.

Mari kita jelajahi beberapa teknik sederhana yang dapat Anda gunakan untuk membantu melepaskan ketegangan di leher dan bahu Anda, serta beberapa strategi pengelolaan stres untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda.
Bagaimana stres dan kecemasan menyebabkan ketegangan di leher dan bahu Anda?

Saat Anda mengalami peristiwa yang membuat stres atau kecemasan, otot Anda berkontraksi, terkadang dengan kuat. Ini adalah reaksi otomatis atau refleks. Ini dikenal sebagai respons stres atau respons “lawan atau lari”.

Itu adalah cara tubuh Anda bersiap untuk menghadapi ancaman fisik yang dirasakan yang harus Anda lawan atau hindari. Bersamaan dengan ketegangan otot, Anda mungkin juga memperhatikan gejala fisik lainnya saat Anda stres atau cemas, seperti:

detak jantung yang cepat
pernapasan cepat dan dangkal
kulit dingin
berkeringat

Meskipun respons stres tubuh Anda dirancang untuk membantu Anda menghadapi ancaman fisik, tubuh Anda merespons dengan cara yang sama ketika ancaman tersebut bukan fisik. Otot Anda mungkin menegang saat Anda terjebak kemacetan, menghadapi tekanan di tempat kerja, atau menonton berita.

Menurut American Psychological Association (APA), otot dan organ lainnya mungkin hanya akan rileks lagi setelah ancaman yang dirasakan telah berlalu.

Jika stres terus berlanjut – artinya situasi stres tampaknya tidak memiliki akhir yang jelas – tubuh Anda mungkin tetap dalam keadaan kesiapan yang tinggi untuk menghadapi ancaman. Akibatnya, otot Anda mungkin tetap tegang dan kencang lebih lama dari yang seharusnya.

Menurut APA, ketegangan otot yang sedang berlangsung di leher dan bahu dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti nyeri punggung dan bahu, nyeri tubuh, serta sakit kepala migrain dan tegang.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk meredakan nyeri leher dan bahu terkait stres?

Mencegah ketegangan leher dan bahu terkait stres tidak selalu mudah dilakukan, terutama di dunia yang sibuk saat ini. Namun, ada teknik dan strategi yang dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meredakan nyeri dan ketidaknyamanan.

Berikut adalah lima peregangan dan pose yang dapat Anda lakukan setiap hari untuk membantu meredakan ketegangan dan ketegangan di leher dan bahu Anda. Area di mana Anda cenderung merasa stres atau ketegangan terkait kecemasan ada di leher dan bahu Anda. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan nyeri kronis serta masalah kesehatan lainnya.

Untungnya, ketegangan otot di leher dan bahu Anda merespons peregangan, yoga, relaksasi, dan metode manajemen stres lainnya dengan baik.

Mari kita jelajahi beberapa teknik sederhana yang dapat Anda gunakan untuk membantu melepaskan ketegangan di leher dan bahu Anda, serta beberapa strategi pengelolaan stres untuk membantu menenangkan pikiran dan tubuh Anda.
Bagaimana stres dan kecemasan menyebabkan ketegangan di leher dan bahu Anda?

Saat Anda mengalami peristiwa yang membuat stres atau kecemasan, otot Anda berkontraksi, terkadang dengan kuat. Ini adalah reaksi otomatis atau refleks. Ini dikenal sebagai respons stres atau respons “lawan atau lari”.

Itu adalah cara tubuh Anda bersiap untuk menghadapi ancaman fisik yang dirasakan yang harus Anda lawan atau hindari. Bersamaan dengan ketegangan otot, Anda mungkin juga memperhatikan gejala fisik lainnya saat Anda stres atau cemas, seperti:

detak jantung yang cepat
pernapasan cepat dan dangkal
kulit dingin
berkeringat

Meskipun respons stres tubuh Anda dirancang untuk membantu Anda menghadapi ancaman fisik, tubuh Anda merespons dengan cara yang sama ketika ancaman tersebut bukan fisik. Otot Anda mungkin menegang saat Anda terjebak kemacetan, menghadapi tekanan di tempat kerja, atau menonton berita.

Menurut American Psychological Association (APA), otot dan organ lainnya mungkin hanya akan rileks lagi setelah ancaman yang dirasakan telah berlalu.

Jika stres terus berlanjut – artinya situasi stres tampaknya tidak memiliki akhir yang jelas – tubuh Anda mungkin tetap dalam keadaan kesiapan yang tinggi untuk menghadapi ancaman. Akibatnya, otot Anda mungkin tetap tegang dan kencang lebih lama dari yang seharusnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *